Selasa, 16 Desember 2014

Laporan Praktikum Keanekaragaman Makhluk Hidup



BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. Pada setiap mikroorganisme memiliki perbedaan atau ciri-ciri yang sesuai dengan tempat tinggal mereka. Medium pertumbuhan adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi yang disediakan dari media berupa molekul-molekul yang selanjutnya dirakit untuk menyusun komponen sel dan memperbanyak diri sehingga sel-sel tersebut dapat dimanfaatkan. Dengan adanya media pertumbuhan dapat dilakukan isolasi mikroorganisme menjadi kultur tunggal dan juga memanipulasi mikroorganisme yang didapatkan untuk kepentingan tertentu.

  1. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah ditulis di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Bagiamana membuat media biakan umum untuk mikroorganisme bakteri?
2.      Bagaimana cara menangkap mikroorganisme bakteri di alam?
3.      Bagaimana menumbuhkan hasil tangkapan bakteri?
4.      Bagaimana pertumbuhan koloni bakteri?

  1. Tujuan Percobaan
Dari rumusan masalah diatas, dapat diketahui bahwa tujuan dari percobaan yang telah kami lakukan adalah sebagai berikut:
1.      Membuat media biakan umum untuk mikroorganisme bakteri.
2.      Menangkap mikroorganisme bakteri di alam.
3.      Menumbuhkan hasil tangkapan bakteri.
4.      Mengamati pertumbuhan koloni bakteri.


BAB II
LANDASAN TEORI

Bakteri termasuk kelompok mikrobia prokariota yang masuk menjadi bagian dari kingdom Monera selain alga biru. Monera adalah organisme sel tunggal (monoseluler) yang memiliki nukleus tanpa membran yang disebut prokarion. Organisme Monera disebut juga organisme Prokariota, yang tergolong kelompok kingdom Monera adalah: a) Bakteria, b) Alga Biru (Cyanophyta). Bakteri tidak memiliki membran inti dan sistem membran dalam, bersel satu atau membentuk kelompok, bentuk sel beragam, hidup secara keterotrof.
Ciri-ciri bakteri, antara lain:
1.      Semua bakteri adalah organisme mikroskopis bersel tunggal
2.      Sebagian kecil ada yang berpigmen (Bakterioklorofil dan Bakteriopurpurin), sehingga mereka bisa autotrof
3.      Sebagian besar yang heterotrof, bersifat patogen
4.      Manusia mengenal bakteri umumnya karena menimbulkan penyakit

Penggolongan bakteri menurut bentuknya, antara lain:
·         Coccus, bentuk sel bulat
·         Basil, bentuk sel lonjong
·         Spiral, bentuk sel seperti per atau koma
t028556a
Bakteri memiliki susunan tubuh sebagai berikut:
1.      Kapsul
2.      Flagella
3.      Dinding sel
4.      Membran sel
5.      Mesosom
6.      Lembaran Fotosintetik
7.      Sitoplasma
8.      DNA
9.      Plasmid
10.  Ribosom
11.  Endospora

Mikroorganisme adalah hakluk hidup kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Terlihat jelas bila menggunakan mikroskop. Yang termasuk mikroorganisme:
1.Virus
2. Bakteri
3. Sebagian jamur
4. Sebagian ganggang
5. Protozoa

1. Virus
Virus memiliki ciri-ciri antara lain : berkembang biak syaratnya harus pada sel yang hidup, untuk kepentingan replikasi DNA , dibuat rekombinan DNA baru. Bentuk peralihan antara benda mati dan benda hidup, masih dapat dikristalkan. Bagian luar terdiri dari kulit protein, sedangkan inti terdiri dari DNA atau RNA saja. Penyerang tumbuhan mempunyai RNA saja, sedangkan hewan hanya DNA saja.
Bentuk Virus
a. batang pendek
b. batang panjang
c. bulat
d. bentuk polyhedral


Penyakit yang disebabkan virus:
a. influenza
b. rabies
c. trachoma
d. polio
e. cacar
f. campak
g. gondong

2. Bakteri
Penggolongan bakteri berdasarkan sumber energi yang diperoleh:
a. Autotrof : Penggolongan bakteri yang mampu mengubah zat an organik menjadi zat organik
b. Heterotrof : Penggolongan bakteri yang masih memerlukan zat organik

Bentuk bakteri ada 4 macam :bola, batang, bentuk koma, spiral. Macam-macam bakteri yang dikenal : Antrax, tetanus, radang paru-paru, lepra/kusta, TBC, penyakit kelamin, pes/sampar,tipus, disentri,sipilis,kolera, kaker pada jeruk.

3. Jamur atau fungi
Jamur atau fungi memiliki ciri-ciri berikut: belum ada akar, batang, daun . Sel ada yang tunggal dan ada yang banyak sel, tidak mempunyai klorofil, deretan selnya membentuk benag hifa, jaringan hifa disebut miselium, tempat spora disebut tubuh buah.
Klasifikasi ada 5 klasis :
a. jamur lendir
b. jamur ganggang
c. jamur berkantong
d. jamur bertubuh buah

4. Ganggang
Ciri-ciri : tumbuhan bersel satu atau banyak , hampir semuanya mempunyai butir-butir zat warna. Klasifikasi ganggang :
1. ganggang biru
2. ganggang hijau
3. ganggang keemasan
4. ganggang pirang
5. ganggang merah

5. Protozoa
Ciri-ciri: bersel satu, bentuk tidak tetap, berinti satu kecuali paramecium, mempunyai alat garak kecuali sporozoa.
Klasifikasi ada 4 klassis
1. Rhizopoda (kaki semu)
2. Flagelata (alat gerak berupa bulu cambuk)
3. Ciliata (alat gerak berupa bulu getar)
4. Sporozoa (tanpa alat gerak)

Media Kultur / Media pertumbuhan Bakteri
Media adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrien yang dipakai untuk menumbuhkan mikrobia. Agar mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembangbiak di dalam media, diperlukan persyaratan tertentu antara lain:
a.       Sumber Nutrien Media
Sumber nutrien untuk media, terdiri dari 7 golongan, yaitu:
1.      Air
2.      Sumber energi, fototrof dari matahari, kemotrof dari bahan kimia
3.      Karbon
4.      Nitrogen, 10-15% dari berat kering sel
5.      Sumber aseptor elektron. Oksigen untuk aerob dan anaeord dari nitran fitrir, feri.
6.      Mineral, makro C, H, O, Ca, K, Mg, Na, Fe, dan mikro Zn, Mn, Pb, Co.
7.      Faktor tumbuh, di butuhkan sedikit, mikroba tidak mampu mensintesis sendiri vitamin, purin, pirimidin.
b.      Syarat Media Pertumbuhan Mikroba
·         Harus mengandung semua unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme
·         Mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan kebutuhan mikroorganisme
·         Tidak mengandung zat-zat penghambat
·         Dalam keadaan steril, artinya tidak ditumbuhi oleh mikroorganisme lain yang tidak diharapkan
c.       Fungsi Media
1.      Untuk mengisolasi mikroba
2.      Untuk memperbanyak mikroba
3.      Untuk pengujian sifat-sifat fisiologi
4.      Untuk perhitungan jumlah mikroba
d.      Rounded Rectangle: Cair (broth)Jenias Media
 






Rounded Rectangle: Semi-padat (semi solid)

Rounded Rectangle: Bentuk

 
Rounded Rectangle: SifatRounded Rectangle: Padat (solid)Rounded Rectangle: SusunanRounded Rectangle: MediaRounded Rectangle: Penguji PerhitunganRounded Rectangle: DifferensiasiRounded Rectangle: Selektif

Rounded Rectangle: PengayaRounded Rectangle: UmumRounded Rectangle: Semi-sintetisRounded Rectangle: SintetisRounded Rectangle: Alami                                                                                                                                         










                                                                   








Ø  Bentuk
a.       Media cair      : NB (Nutrien Broth), PDB (Potato Dekstros Broth)
b.      Media padat   : NA (Nutrien Agar), PDA (Potato Dekstros Agar)
c.       Semi padat     : agarnya separuh dosis 105
Ø  Susunan
a.       Media sintesis, media yang dibuat oleh pabrik: NA, PDA
b.      Media alami, media daging, media taoge, media kentang
-          Media daging, daging 200gr, pepton 5gr, NaCl 0,5gr, agar 15gr
-          Media taoge, taoge 100gr, sukrosa 60gr, agar 15gr
-          Media kentang, kentang 200gr, dekstros 15gr, agar 15gr
c.       Media umum
-          Nutrient agar (NA, untuk bakteri)
-          Potato Dextrosa Agar (PDA, untuk yeast dan kapang)
d.      Media pengaya, adalah media yang ditambah dengan zat-zat tertentu (misalnya: serum, darah, ekstrak tumbuhan) sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan mikroba heterotrof tertentu.
Contoh media pengaya: PDA (Potato Dexterosa Agar), Mac Conkey, TA (Taoge Agar).
e.       Media selektif, adalah media yang ditambah zat-zat tertentu yang bersifat selektif untuh mencegah tumbuhnya mikroba lain.
Misalnya: kristal violet menumbuhkan bakteri gram negatif saja, menghambat bakteri Gram positif.
f.       Media Diferensiasi, yaitu media yang yang ditambah dengan zat kimia tertentu, suatu mikroba membentuk pertumbuhan tertentu, dan dapat untuk membentuk tipe-tipenya.
Contoh: Media Agar Darah dapat membedakan bakteri hemolitik dan bakteri non hemolitik, yang ditandai oleh adanya zona (halo) disekitar koloni Salmonella Shigella Agar.
g.      Media penguji, adalah media dengan susunan tertentu yang digunakan untuk pengujian vitamin-vitamin, asam amino, antibiotik, dan sebagainya.
Contoh: Muller Hinton Agar.
h.      Media penghitungan, yaitu media yang spesifik untuk perhitungan jumlah mikroba.
Contoh: Plate Count Agar (PCA), Trypticase Soy Agar (TSA), dan Nutrient Agar (NA).

Cara Membuat Media:
1.      Mencampur bahan-bahan
2.      Menyaring media
3.      Menentukan dan mengatur pH
4.      Memasukkan media ke dalam tempat botol, erlenmeyer, tabung reaksi
5.      Sterilisasi media

Pertumbuhan dan Pembelahan Bakteri
Pertumbuhan mikrobial didefinisikan tidak berkenaan dengan ukuran sel melainkan sel yang terjadi akibat pembelahan sel. Pembelahan sel pada bakteri tidak seperti pembelahan sel eukariotik, biasanya terjadi dengan pembelahan biner, sebuah sel melipatduakan komponen-komponennya dan menjadi dua sel.

Pertumbuhan
1.      Secara individu, artinya suatu pertumbuhan bagian-bagian sel dan atau unsur-unsur kimia dari bagian-bagian sel tersebut. Adanya pertumbuhan sel ditandai oleh pertmbahan ukuran dan pembelahan sel.
2.      Secara populasi, artinya pertumbuhan bakteri merupakan akibat dari pertumbuhan sel secara individu. Pertumbuhan populasi ditunjukkan dengan pertmbahan jumlah sel dan/massa sel yang tumbuh.
Pengukuran kuantitatif pertumbuhan
~        Pertumbuhan mengacu pada perubahan dalam populasi total dan bukannya pada perubahan dalam suatu individu organisme saja.
~        Pada kondisi pertumbuhan seimbang pada suatu pertambahan semua komponen seluler secara tertatur.
~        Pertumbuhan dapat ditentukan tidak hanya dengan mengukur jumlah sel tetapi juga dengan:
a.       Mengukur jumlah berbagai komponen seluler (RNA, DNA, protein)
b.      Mengukur produk-produk metabolisme tertentu
~        Pertumbuhan sel bakteri:
·         1 sel      2 sel      4 sel
·         Hal yang terjadi selama siklus sel adalah pertambahan ukuran yang merupakan perluasan dinding sel dan membran sel, pembentukan sekat, dan pembagian DNA ke sel anak.
·         Pembentukan dinding sel dan membran sel yang bari diduga terpusatkan pada bagian ekuatorial sel dan diawali dengan adanya mesosom yang juga menjadi tempat pelekatan DNA pada membran sel.

Metode Pengukuran Pertumbuhan
1.      Jumlah Sel
-          Pengamatan mikroskopis (haemositometer)
-          Perhitungan cawan (TPC)
2.      Massa Sel
-          Langsung       - kekeruhan (spektrofotometer)
-   Berat kering sel (mgLl, g.l)
-          Tidak langsung       - komponen sel
-   pengubahan nutrien
-   pembentukan produk
-   ATP yang dibutuhkan
-   viskositas
Hitungan lempeng standar, metode ini mengacu pada fakta bahwa di bawah kondisi-kondisi yang tepat, sebuah bakteri akan membelah dan membentuk sebuah koloni pada media agar-agar. Untuk menghitung suatu koloni bakteri biasanya perlu mencairkan biakan bkateri terlebih dahulu. Pengenceran berseri ini untuk memudahkan penghitungan.

Pertumbuhan Populasi Bakteri
Hubungan antara jumlah sel dengan waktu pertumbuhan dapat dinyatakan dalam kurva pertumbuhan. Menurut Buchanan (1918) fase-fase pertumbuhan kurva pertumbuhan bakteri dibagi menjadi dalam 7, yaitu:
1.      Initial Stationary Phase
Jumlah bakteri tetap konstan
2.      Lag Phase or Phase of Positive Growth Acceleratin
Kecepatan multiplikasi meningkat dengan waktu
3.      Logaristhmic Growth Phase
Kecepatan multiplikasi tetap konstan waktu generasi tetap
4.      Phase of Negative Growth Acceleration
Kecepatan multiplikasi menurun rata-rata waktu generasi meningkat organisme meningkat dalam jumlah tetapi kecepatan lebih lambat daripada fase logaritma
5.      Maximum stationary Phase
Jumlah organisme hidup tetap konstan rata-rata kematian sama dengan rata-rata peningkatan
6.      Phase of Accelerated Death
Jumlah berkuarang dengan kecepatan yang meningkat
7.      Logaritmic Death Phase
Kecepatan kematian konstan

Dari 7 fase diatas, dapat dikelompokkan menjadi 4 fase. Antara lain:
1.      Lag Phase
Organisme-organisme tidak meningkat secara signifikan dalam jumlah, tetapi mereka secara metabolis aktif memperbesar ukuranm mensintesis enzim, dan menggabungkan bermacam-macam molekul dari media tersebut.
Panjang lag phase ditentukan sebagian oleh karakteristik spesies bakteri dan sebagian oleh kondisi-kondisi di media tersebut media dari mana organisme tersebut diambil dan media terhadap mana mereka dipelihara.
2.      Log Phase
Organisme-organisme membelah pada kecepatan paling cepat secara teratur, yang csecara genetik menentukan interval-interval yang dinamakan waktu generasi. Populasi organisme berlipat ganda dalam tiap-tiap waktu generasi.
Contoh, sebuah biakan yang mengandung 1000 organisme per milimeter dengan waktu setelah 40 menit, 8000 setelah 1 jam, 64000 setelah 2 jam, dan seterusnya.
Pertumbuhan tersebut dinamakan eksponensial atau logaritmik.
Waktu generasi intuk sebagian besar bakteri adalah antara 20 menit sampai 20 jam dan umumnya kurang dari 1 jam.
Pertumbuhan sinkron jika mereka membelah bersama-sama dan waktu generasi adalah tepat 20 menit, jumlah sel dalam senuah biakan akan meningkat dalam suatu pola anak tanggan, tepat berlipat ganda setiap 20 menit.
Pertumbuhan non sinkron tiap-tiap sel membelah kadang-kadang selama waktu sensasi 20 menit, dengan sekitar 1/20 sel yang membelah tiap menit.
3.      Stationary Phase
Ketika pembelahan sel menurun ke titik dimana sel-sel bari dihasilkan sama dengan sel-sel yang mati, maka jumlah sel-sel hidup tetap konstan. Fase ini dicapai ketika media tempat pertumbuhan mikroba mengandung nutrien yang terbatas dan mengandung dalam jumlah yang banyak zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun.
4.      Decline (Death) Phase
Begitu kondisi-kondisi di dalam media menjadi kurang mendukung pembelahan sel, banyak sel kehilangan kemampuan mereka untuk membelah, akhirnya sel-sel tersebut mati. Selama decline phase, banyak sel yang mengalami involution, yakni mereka mengalami perubahan bentuk yang tak lazim, yang membuat sulit diidentifikasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri antara lain : Nutrisi, Sumber energi, Air, Temperatur, pH, Kadar O2, Cahaya, Salinitas, Tekanan.
a.       Faktor fisik            : pH, Temperatur / Suhu, Konsentrasi Oksigen, Air, tekanan Hidrostatik, Tekanan Osmotik, Radiasi, Kadar Gas O2.
b.      Faktor Nurisional  : ketersediaan Karbon, Nitrogen, Sulfur, Phospor, Unsur Perunut, Vitamin.



















BAB III
RANCANGAN PERCOBAAN

A.    Alat dan Bahan
Ø  Alat          :
1.      Kompor listrik                                                1 buah
2.      Corong                                               2 buah
3.      Erlenmeyer                                         2 buah
4.      Penyaring, kasa, kain                          secukupnya
5.      Cawan petri                                        3 buah
6.      Autoclaf/Dandang Sabluk                 1 buah
7.      Panci Kecil                                         2 buah
8.      Timbangan Neraca Analitik               1 buah
9.      Gelas kimia 1000ml                            1 buah
10.   Spatula                                              1 buah

Ø  Bahan       :
1.      Kentang                                              250 gr
2.      Benang Wol                                       2 gulung
3.      Kain Kasa                                           secukupnya
4.      Air Aquades                                       secukupnya
5.      Gula Pasir Halus                                 secukupnya
6.      Agar-agar Batangan                           secukupnya

B.     Prosedur Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2.      Mengupas kentang dan mengiris kentang kupasan kecil-kecil dengan ukuran 1 cm2, kemudian menimbang kentang potongan sebanyak 250 gram, merebus kentang potongan diatas kompor dengan menambahkan air sebanyak 1 liter, pada saat perebusan volume air diusahakan tetap 1 liter.
3.      Mengecek kalau kentang sudah masak, kaldunya diambil dengan cara penyaringan menggunakan glass corong yang dilapisi dengan kasa, selain itu mempersiapkan agar-agar batangan untuk dihaluskan bentunknya (disuwir-suwir) kemudian ditimbang sebanyak 15 gram.
4.      Mengumpulkan dan memasukkan hasil saringan/fitrat kaldu kentang, dengan menambahkan air sehingga volumenya 1 liter ke dalam beker glass 1 liter, kemudian diletakkan diatas kompor untuk dipanaskan.
5.      Memasukkan potongan agar batanggan sebanyak 15 gram, dalam beker glass yang berisi kaldu kentang, aduk merata, bersamaan juga ditambahkan gula sebanyak 15 gram gula pasir sampai semua homogen.
6.      Memasukkan/menuangkan media yang terbuat kedalam masing-masing cawan petri, kemudian dibungkus dengan kertas CD, selanjutnya dilakukan sterilisasi menggunakan Autoclaf selama 1 jam, kalau menggunakan dandang sabluk selama 2 jam.
7.      Pendingin media, dengan cara diambil dan diletakkatan di tempat yang rata, sehingga medium KGA. Yang terbentuk dapat rata permukaannya.
8.      Penangkapan mikroorganisme di alam sesuai dengan tempat yang telah ditentukan.
9.      Inkubasi selama 24 jam.
10.  Diamati jumlah macam koloni, jumlah koloni, dan gambar bentuk koloni.

C.     Jadwal Kegiatan
a.       Persiapan (Prosedur kerja Pembuatan Media)                   : 10 April 2013
b.      Pembuatan Media, Penangkapan media & Inkubasi         : 11 April 2013
c.       Pengamatan                                                                       : 12 April 2013
d.      Pelaporan                                                                           : 14 April 2013









BAB IV
DATA DAN ANALISIS

A.    Data
1.      Pengamatan ke-1
No.
Gambar / Foto Media KGA
Keterangan
1.
Ø  Toilet : belum terdapat tanda apa-apa.
Ø  Jalan C12 : belum terdapat tanda apa-apa.
Ø  Gazebo : belum terdapat tanda apa-apa.

2.      Pengamatan ke-2
No.
Gambar / Foto Media KGA
keterangan
1.
Toilet :
·         Timbul uap air di atas cawan petri.
·         Timbul sedikit bercak putih pada media.
·         Jumlah koloni : sedikit.
2.
Jalan C12 :
·         Timbul sedikit uap air di atas cawan petri.
·         Ada sedikit bercak putih berbentuk lingkaran.
·         Jumlah koloni : sedikit.
3.
Gazebo :
·         Timbul uap air di atas cawan petri.
·         Timbul sedikit bercak putih pada media.
·         Jumlah koloni : sedikit.

3.      Pengamatan ke-3
No.
Gambar / Foto Media KGA
Keterangan
1.
Toilet :
·         Uap air yang terdapat pada atap cawan petri lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya.
·         Bercak-bercak mulai tersebar.
·         Jumlah koloni : banyak dan menyebar.
2.
Jalan C12 :
·         Sedikit uap air yang tersebar di atas cawan petri.
·         Bercak-bercak lingkaran mulai menyebar.
·         Jumlah koloni : banyak dan menyebar.
3.
Gazebo :
·         Sedikit uap air di atas cawan petri dibanding hari sebelumnya.
·         Bercak-bercak mulai menyebar.
·         Jumlah koloni : banyak dan menyebar.

4.      Pengamatan ke-4
No.
Gambar / Foto Media KGA
Keterangan
1.
Toilet :
·         Uap air yang terdapat pada atap cawan petri lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya.
·         Bercak-bercak mulai melubangi media.
·         Jumlah koloni : banyak dan berbentuk lingkaran kecil.
2.
Jalan C12 :
·         Terdapat sedikit uap air.
·         Ada salah satu kumpulan bercak yang berwarna hitam.
·         Jumlah koloni : banyak dan berwarna hitam sebagian.
3.
Gazebo :
·         Terdapat sedikit uap air.
·         Bercak-bercak mulai menyebar dan banyak serta berwarna putih.
·         Jumlah koloni : banyak dan berwarna putih.

5.      Pengamatan ke-5
No.
Gambar / Foto Media KGA
Keterangan
1.
Toilet :
·         Uap air yang terdapat pada atap cawan petri lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya.
·         Bercak-bercak mulai melubangi media dan lebih banyak.
·         Jumlah koloni : banyak dan bentuk lingkaran mulai besar.
2.
Jalan C12 :
·         Uap air di atas cawan petri lebih banyak dari sebelumnya.
·         Ada 3 bercak yang berwarna hitam dan berbentuk lingkaran.
·         Jumlah koloni : banyak dan membentuk 3 lingkaran hitam.
3.
Gazebo :
·         Terdapat sedikit uap air.
·         Bercak putih berubah warna menjadi hitam.
·         Jumlah koloni : banyak dan berwarna hitam menyebar.

6.      Pengamatan ke-6
No.
Gambar / Foto Media KGA
Keterangan
1.
Toilet :
·         Timbul serat kuning.
·         Bercak-bercak berwarna putih.
·         Mulai timbul bau.
·         Jumlah koloni : banyak.
2.
Jalan C12 :
·         Timbul serat kuning.
·         Banyak bercak.
·         Ada uap air.
·         Jumlah koloni : banyak dan ada serat kuning.
3.
Gazebo :
·         Sedikit uap air.
·         Bercak sangat hitam dan mengumpul ditepi media.
·         Jumlah koloni : banyak dan mengumpul serta berwarna hitam.



7.      Pengamatan ke-7
No.
Gambar / Foto Media KGA
Keterangan
1.
Toilet :
·         Medianya menjadi berwarna kuning.
·         Terdapat lubang putih.
·         Berbau menyengat.
·         Jumlah koloni : banyak dan berwarna kuning.
2.
Jalan C12 :
·         Ada bercak lingkaran dan berwarna hitam.
·         Ada hifa berwarna putih dan berkelompok.
·         Jumlah koloni : banyak dan terdapat hifa.
3.
Gazebo :
·         Banyak bercak yang bergabung dan berwarna hitam pekat.
·         Bercak tersebut terdapat hifa diatasnya.
·         Jumlah koloni : banyak dan diatasnya terdapat hifa.


B.     Analisis
Pada pengamatan pertama, hari Kamis tanggal 11 April 2013, media yang di letakkan di toilet belum terdapat tanda apa-apa. Begitu juga dengan media yang di letakkan pada jalan C12 dan gazebo juga belum terdapat tanda apa-apa.
Pada pengamatan kedua, hari Jumat tanggal 12 April 2013, media yang diletakkan di toilet mulai timbul uap di atas cawan petri, timbul sedikit bercak putih pada media dan jumlah koloni masih sedikit. Dan media yang diletakkan di jalan C12 mulai timbul uap air di atas cawan petri, ada sedikit bercak putih berbentuk lingkaran dan jumlah koloni masih sedikit. Serta media yang diletakkan di gazebo, mulai timbul uap air di atas cawan petri, timbul bercak putih di atas media dan jumlah koloni masih sedikit.
Pada pengamatan ketiga, hari sabtu tanggal 13 April 2013, media yang diletakkan di toilet terdapat banyak uap air dibanding hari sebelumnya, bercak mulai tersebar dan jumlah koloni banyak dan menyebar. Media yang di letakkan di jalan C12 terdapat sedikit uap air, bercak lingkaran mulai menyebar dan jumlah koloni banyak dan menyebar. Serta media yang diletakkan di gazebo terdapat sedikit uap air, bercak mulai menyebar dan jumlah koloni banyak dan menyebar.
Pada pengamatan keempat, hari Minggu tanggal 14 April 2013, media yang diletakkan di toilet banyak terdapat uapa ir dibanding hari ketiga, bercak mulai melubangi media, dan jumlah koloni banyak serta berbentuk lingkaran kecil. Sedangkan media yang diletakkan di jalan C12 terdapat sedikit uap air, ada salah satu kumpulan bercak yang berwarna hitam dan jumlah koloni banyak serta sebagian berwarna hitam. Dan media yang diletakkan di gazebo terdapat sedikit uap air, bercak mulai banyak menyebar dan berwarna putih, serta jumlah koloni banyak dan berwarna putih.
Pada pengamatan kelima, hari Senin tanggal 14 April 2013, media yang diletakkan di toilet terdapat uap air yang lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya, bercak yang membuat lubang pada media lebih  banyak, dan jumlah koloni lebih banyak dari sebelumnya. Media yang diletakkan di jalan C12 terdapat uap air yang menyebar lebih banyak di atas tutup cawan petri, dan jumlah koloni banyak serta membentuk 3 lingkaran hitam. Sedangkan media yang diletakkan di gazebo terdapat sedikit uap air, bercak berubah warna menjadi hitam, dan jumlah koloni lebih banyak dari sebelumnya serta menyebar.
Pada pengamatan keenam, hari Selasa tanggal 15 April 2013, media yang diletakkan di toilet timbul serat kuning, bercak berwarna putih, berbau dan jumlah koloni lebih banyak. Sedangkan media yang diletakkan di jalan C12 juga timbul serat kuning, banyak bercak, terdapat uap air, serta jumlah koloni lebih banyak. Dan media yang diletakkan di gazebo terdapat sedikit uap air di atas cawan petri, bercak menjadi warna hitam dan mengumpul di tepi cawan petri, serta jumlah koloni lebih banyak.
Pada pengamatan terakhir, yaitu ketujuh hari Rabu tanggal 16 April 2013, media yang diletakkan di toilet berbau menyengat, ada lubang putih, medianya berwarna kuning dan jumlah koloni semakin banyak. Selanjutnya media yang diletakkan di jalan C12 terdapat bercak lingkaran yang berwarna hitam, hifa berwarna putih dan berkelompok, serta jumlah koloni semakin banyak. Dan media yang diletakkan di gazebo terdapat banyak bercak yang bergabung yang berwarna hitam pekat, terdapat hifa pada bercak hitam, dan jumlah koloni lebih banyak dibanding hari-hari sebelumnya.







BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1.     Pada percobaan membuat media biakan umum untuk mikroorganisme bakteri adalah menggunakan medium Kentang Gula Agar (KGA).
2.    Mikroorganisme yang diletakkan di gazebo jumlah koloninya lebih banyak dibandingkan dengan jumlah koloni yang ada di jalan C12 dan di toilet. Hal ini disebabkan karena gazebo terdapat udara bebas dan kurangnya kebersihan dibandingkan di jalan C12 dan toilet.
3.    Ciri-ciri pertumbuhan mikroorganisme :
a.       Di toilet
Berbau menyengat, jumlah koloni banyak dan berwarna kuning.
b.      Di jalan C12
Terdapat bercak lingkaran yang berwarna hitam, terdapat hifa berwarna putih dan berkoloni.
c.       Di gazebo
Terdapat banyak bercak yang berwarna hitam pekat, terdapat hifa pada bercak hitam, dan jumlah koloni lebih banyak.

B.     Saran
Dari hasil percobaan yang telah kami lakukan, dapat diperoleh saran sebagai berikut:
1.         Pada saat membersihkan lingkungan diusahakan untuk membersihkan semaksimal mungkin untuk menjaga pertumbuhan mikroorganisme yang dapat merugikan kita.
2.        Dalam menjaga lingkungan sekitar, kita harus ikut serta agar lingkungan kita terjaga dari mikroorganisme yang merugikan.






DAFTAR PUSTAKA

Tim Pengampu Mata Kuliah. Modul Pratikum Keanekaragaman Makhluk Hidup. Surabaya: Unesa, 2012
http://chayuz.wordpress.com/biologi/mikroorganisme/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar